Rabu, 28 September 2016

DJ KANABELTA




Gerimis senja mengantar malam terasa lebih cepat.
Mentaripun sudah pulang sejak mendung berarak tadi.
Semoga malam ini rembulan akan datang.
Menemaniku menyampaikan perasaan yang tak akan kuwakilkan.
Perasaan hati kepada anak-anakku.
Selamat malam Nak.
Duduklah sini dekat bapak.
Bersama-sama kita tunggu rembulan.
Ku ceritakan tentang sejauh apa bapak menyentuh impian.
Demi kebahagiaan kalian.
Juga maafkan bapak jika tak cukup waktu untuk melihatmu tumbuh, belajar dan bermain.

KANU...
Bapak tak mempunyai kaki seribu.
Hingga tak bisa dengan cepat membawamu lari dari kenyataan.
Tangan bapak juga tak berbulu untuk membuat bapak bisa terbang.
Jadi tak bisa ku bawa engkau ke angkasa tuk melihat indahnya dunia.
Bapak hanya bisa haturkan ini saja Nak.
Haturkan secuil bekalmu tuk meniti masa depan.
Karena bapak percaya.
Dengan diammu engkau akan membuat bapak merasa ada.

ABEL...
Karena nakalmu detak jantung bapak kadang memainkan melody kemarahan.
Kadang bapak juga tak mengerti.
Kenapa saat kamu bernyanyi.
Egoku akan langsung menari.
Hingga ingin ku tarik taplak meja.
Agar semua yang ada di atasnya jatuh berserakan.
Berantakan dan hancur.
Namun karena engkaulah bapak merasa bisa lebih berarti.
Karena engkau jualah bapak bisa mengerti.
Bahwa...!!
ada kalanya seseoarang itu harus mengurangi emosinya.
Belajar bersabar.
Belajar menghargai.
Belajar mempercayai.
Belajar memperlakukan seseorang selayaknya mereka memperlakukan kita.
Dengan nakalmu engkau membuat bapak menjadi tahu.
Betapa berartinya ikatan sebuah teman itu.

TATA...
Seperti yang sudah bapak tuliskan.
Bapak tak lagi berkeberanian tanpa tawa riangmu.
Senyummu adalah sumber gerakku.
Suaramu adalah tumpuan semangatku.
Bukan lantaran kamu bungsu.
Hingga apa yang kau mau tetap bapak berikan.
Bukan sebab engkau wanita.
Hingga apa yang kau pinta tetap bapak haturkan.
Tapi...karena engkaulah yang kan menyatukan kita sekeluarga.
Dengan celotehmu engkau membuat bapak merasa berharga.
Kalian memang berbeda.
Tapi tak sedikitpun bapak membedakan cinta dan kasih sayang yang diberikan.

ISTRIKU....
Terima kasih untukmu yang tiada batas.
Dengan apa ku balas kebaikanmu telah menjaga dan mengajari anak-anakku.
Kau rela tetap berdiri menggantikanku tuk melindungi mereka dari terik mentari.
Kau rela tetap terjaga menggantikanku saat gelap malam merasuki mimpi mereka.
Kau rela menungguku dengan setia.
Meski hatimu merasa sangat sepi tanpa cinta dan sayangku.
Ku tahu kau bukan wanita terhebat yang ku kenal.
Kau bukan wanita termegah.
Kau bukan wanita sempurna.
Kau bukan wanita paling tangguh.
Tapi aku takkan pernah sedikitpun berpaling darimu.
Karena cinta dan sayangku padamu.
Bukan lantaran hebatnya.
Bukan lantaran megahnya.
Bukan lantaran sempurna atau tangguhnya.
Tapi lantaran engkau adalah ibu yang baik untuk anak-anakku.
Dan istri yang baik pula untuk menuntunku menuju surga.
Jadi maafkanlah jika aku dan anak-anakku sering membuat relung hatimu terluka.
Sebenarnya tak perlu ku meminta maaf padamu.
Karena aku yakin.
Engkau akan memaafkan terlebih dahulu sebelum kami memintanya.

UNTUK KELUARGAKU
Semua kisah pasti ada akhirnya.
Kelak jika kalian besar nanti.
Jika kalian bisa berdiri lebih tinggi.
Ibu dan bapak tak mengharapkan apa apa.
Hanya senyuman dan dekapan dari hati kalian.
Itu saja.
Mari kita tulis sendiri sisa kisah kehidupan ini.
Kita tulis dengan akhir cerita.
Kita tetap bersama-sama hidup bahagia.
Sehidup semati selalu bersama.

Pysmbo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar