Perempuan berbaring sendirian
di padang sabana.
Berselimut angin.
Berbantal sebelah lengan.
Ketika selimut terkuak.
Sinar mentari menyentuh raganya.
Memaksanya untuk duduk,berdiri lalu melangkahkan kaki.
Putih warna bajunya memecah hijau rerumputan.
Samar terbaca tulisan di bajunya"AKU RINDU KAMU"
Berselimut angin.
Berbantal sebelah lengan.
Ketika selimut terkuak.
Sinar mentari menyentuh raganya.
Memaksanya untuk duduk,berdiri lalu melangkahkan kaki.
Putih warna bajunya memecah hijau rerumputan.
Samar terbaca tulisan di bajunya"AKU RINDU KAMU"
tapi buat apa kita bahas itu.
Sabana membentang ia tantang dgn kaki telanjang.
Sebatang ilalang ia petik.
Kadang ia kibaskan.
Kadang ia lemparkan ke awan.
Sesekali ia gigit tuk menghiasi bibir mungil
Sabana membentang ia tantang dgn kaki telanjang.
Sebatang ilalang ia petik.
Kadang ia kibaskan.
Kadang ia lemparkan ke awan.
Sesekali ia gigit tuk menghiasi bibir mungil
Yg
menyimpan sejuta senyuman misteri.
Apa yg ia cari.
Sunyikah.
Cintakah.
Ataukah hanya sekedar arti jati diri.
Bukan....!
Bukan itu yg ia cari.
Ia hanya menanti rembulan yg tlah berjanji menemani tuk mengarungi bahtera pasti.
Tapi adakah rembulan itu.
Tanya sang angin...?
Ada...!
Tapi sinarnya masih tertahan di ranah banjar.
Jawab sang perempuan.
Apa yg ia cari.
Sunyikah.
Cintakah.
Ataukah hanya sekedar arti jati diri.
Bukan....!
Bukan itu yg ia cari.
Ia hanya menanti rembulan yg tlah berjanji menemani tuk mengarungi bahtera pasti.
Tapi adakah rembulan itu.
Tanya sang angin...?
Ada...!
Tapi sinarnya masih tertahan di ranah banjar.
Jawab sang perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar