Dari jendela kamar.
Ku lihat satu persatu bintang menghilang.
Mengingatkanku pada kenangan usang berdebu
namun tak hancur.
Kenangan tentang dirimu yang panas di
kening, dingin di kenang.
Kadang juga kenangan itu nanar terbayang.
Yaa...!!
Kenangan yang tetap menjadi satu rahasia
tak terungkap.
Karena tlah terlalu lama kenangan itu
tergenang bersama puing-puing cinta di lubuk hatiku.
Lalu siapa yang akan disalahkan.
Apakah aku yang bersalah.
Apa engkau yang bersalah.
Tidak....!!
Bukan kita.
Yang salah adalah keadaan kenapa pisahkan
kita.
Pisahkan cinta dan sebuah pengharapan tanpa
ada hakikat kepastian.
Apa kita putus.
Apa kita terus.
Hanya hati kita yang mampu menjawabnya.
Lantas apa yang harus kulakukan.
Membiarkan kenangan itu tersenyum di
pelupuk canda yang kadang berbohong.
Atau merajut kembali yang mungkin akan
membuatku menari di ujung gelisah.
Tapi menurutku biarlah seperti ini saja.
Sekarang hanya ini yang bisa ku sampaikan.
Meski selamat jalan terucap dari lisanku.
Namun hatiku dengan kecewa tetap berkata.
janganlah engkau cepat berlalu.
Semoga dengan mimpimu kau bisa nikmati
hidup.
Tak usah kau cemaskan aku.
Karena aku juga akan berusaha mendampingi mimpiku.
Salam rindu untukmu selalu.
Pysmbo 020117 sebuku.
For
marco marcelino hitipeuw indonesia - belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar