Mentari tenggelam ditelan awan kelam.
Senja nan hitam berkecamuk di hati remuk redam.
Dua remaja kehilangan menahan rindu.
Dua remaja kehilangan menanggung beban.
Membawa malam datang mencekam sunyi.
Rembulanpun tak lagi bercanda dengan bintang.
Tak lagi terang jalan berliku dalam kehidupan.
Karena yang tersayang takkan lagi berdendang.
Menanti cobaan, menanti keheningan.
Menelan kebahagiaan, menelan senyuman.
Hilang kini senandung yang selalu ia nyanyikan.
Selamat jalan pelantun tembang kenangan.
Selamat jalan wahai ibuku yang tersayang.
~Pysmbo
Note:
Puisi ini terdapat dalam Novel "IBUKU HIDUP KEMBALI"
Senja nan hitam berkecamuk di hati remuk redam.
Dua remaja kehilangan menahan rindu.
Dua remaja kehilangan menanggung beban.
Membawa malam datang mencekam sunyi.
Rembulanpun tak lagi bercanda dengan bintang.
Tak lagi terang jalan berliku dalam kehidupan.
Karena yang tersayang takkan lagi berdendang.
Menanti cobaan, menanti keheningan.
Menelan kebahagiaan, menelan senyuman.
Hilang kini senandung yang selalu ia nyanyikan.
Selamat jalan pelantun tembang kenangan.
Selamat jalan wahai ibuku yang tersayang.
~Pysmbo
Note:
Puisi ini terdapat dalam Novel "IBUKU HIDUP KEMBALI"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar